Sabtu, 28 Mei 2016

DAUN HUTAN KHAS KALIMANTAN

                                                  DAUN VETSIN

Penyedap rasa buatan atau MSG seringkali dipakai untuk memberi perasa pada makanan. Rasanya memang enak tapi tahukah sobat spiritatlantic bahwa hal itu tidak baik bagi kesehatan kita?Vetsin atau MSG mengandung campuran asam glutamat dan natrium hidruksid. Bahan yang dapat memicu aktifnya sel kankerPemakaian vetsin berlebihan sering kita temukan di Chinese restaurant dimana pengunjung akan merasa mual, muntah dan menimbulkan sakit pada dada dan jantung. Namun ketahuilah sobat-sobat spiritatlantic bahwa vetsin sendiri bisa digantikan dengan penyedap yang lebih alami. Nah bahan alami tersebut ditemukan di daerah Kapuas Hulu dengan sebutan daun sengkubang. Makanan yang diberi daun sengkubang akan terasa gurih layaknya vetsin namun karena bukan merupakan unsur penyedap kimia maka daun sengkubang sangat disarankan bagi para vegetarian atau mereka yang menginginkan hidup sehat. Demikian saran dari spiritatlantic selamat mencoba. (Spiritatlantic).
Sejarah Vetsin sekarang berasal dari Profesor Kikunae Iked.Jepang yang telah mengisolasi Asam Glutamat sebagai bahan Rasa Baru pada tahun 1908 yaitu dari ganggang laut Laminaria japonica,kombu, dengan ekstraksi air dan kristalisasi, dan menamai rasa ini umami/gurih Profesor Ikeda menamai produk ini monosodium glutamat dan mengajukan paten untuk membuat MSG. SuzukiBersaudara memulai produksi MSG komersial pada tahun 1909 sebagai AJI-NO-MOTO, yang dalam bahasa Jepang berarti Intisari Rasa, dan ini merupakan pertama kali Monosodium Glutamat diproduksi di dunia.
Namun entah sejak kapan, sampai saat ini Suku Dayak di Kalimantan telah memanfaatkan tanaman sejenis perdu ini (Daun Sungkai bhs dayak) sebagai Penyedap Alami dalam masakan mereka sehari-hari. Ini bisa dijumpai dipakai dalam masakan khas dayak, diantaranya pada Suku Dayak seperti Dayak Ngaju, Ot Danum, Maanyan, Bakumpai, Tabuyan, Siang Murung dlsb, Tidak Terkecuali masyarakat Dayak wilayah Kabupaten Gunung Mas, yang notabene Ras dari Suku Dayak Ngaju dan Ot Danum.
Baru-baru ini telah mencoba menganalisis Daun Sungkai sebagai Penyedap Rasa Alami yang sering digunakan Suku Dayak, diperkenalkan oleh "Yonathan Esli Alexander Tidja dari SMP Santa Maria, Buntok, Kabupaten Barito Selatan pada Event Internasional Asia Pasific Conference of Young Scientists (APCYS) 2012 yang diikuti oleh 12 Negara Asia Pasific pada 2-7 September 2012 di Kota Palangka Raya". (Kutipan dari Harian Umum Tabengan 07-09-2012).
Agar diketahui bahwa bukan hanya Daun Sungkai ini saja yang bermanfaat bagi orang Dayak Pedalaman, tapi sebenarnya sudah sejak lama telah digunakan Akar tumbuhan ini sebagai Obat Herbal Mujarab bagi Penyakit Reumatik, Asma dan Asam Urat, Penelitian lebih lanjut sangat disarankan. (HTB).

4 komentar: